Selasa, 03 April 2012

Parko Marko Berbekal Kreativitas Populerkan Komik Indonesia

Komunitas komik satu ini tak hanya sekadar penggila komik yang ingin membaca atau menikmati komik. Namun Parko Marko adalah wadah bagi para pencinta sekaligus kreator komik di kawasan Solo, dengan niat mengembangkan komik Indonesia yang kalah laku dibanding negara tetangga atau lainnya.
Sejak awal para anggotanya memang menyukai gambar, dipadu dengan sedikit polesan ide, maka jadilah komik. Komik yang dihasilkan Parko Marko memiliki karakter tersendiri, sesuai dengan tujuan awalnya yakni menghasilkan komik yang aneh, unik dan enak untuk dibaca dan dilihat.
Kepada Joglosemar, Senin (2/4), Ketua Parko Marko, M Jaisurrohman A, di kompleks Pondok Pesantren Jamsaren, menuturkan, para anggota Parko Marko lebih senang dengan kegiatan menggambar komik yang merupakan bagian dari aplikasi ide cerita. Kegiatan menggambar adalah kreatif kedua setelah tercetus ide cerita.
Pemuda yang akrab disapa Jais ini mengatakan, Parko Marko memiliki ciri khas menonjol pada arsiran gambar yang cukup banyak. Metode ini dipandang lebih efektif untuk mengoptimalkan karakter gambar. Sehingga tokoh cerita yang dimunculkan dalam komik pun lebih terlihat hidup dan memiliki karakter kuat.
Ia mengatakan, seorang kreator komik tak hanya sekadar dituntut terampil menggambar, namun juga harus kreatif membuat ide cerita. “Kebetulan Parko Marko memiliki keinginan untuk memunculkan berbagai jenis cerita khas Indonesia. Ini juga sebagai upaya Parko Marko ikut memajukan komik Indonesia yang lebih tertinggal dibanding dengan negara lainnya,” tutur dia.
Banyak Kendala
Diakuinya, selama ini Parko Marko juga masih mencari tahu, mengapa komik Indonesia tak begitu maju. Apakah karena kurang kreatif? Atau karena pembaca memang tak begitu peduli dengan komik Indonesia? Apapun alasannya, hal itu tak boleh terus dibiarkan. Parko Marko akan berupaya memajukan, meski diawali dari lingkup kecil yakni lingkup komunitasnya.
Jais mengatakan untuk memajukan komik Indonesia memang tidak mudah. Beberapa kali anggota mengirimkan ke media massa dan perusahaan percetakan kurang mendapatkan respons. Padahal dengan media massa atau buku, komik hasil karya Parko Marko akan dapat dilihat oleh masyarakat. Kondisi ini menyebabkan anggota Parko Marko lebih kreatif lagi untuk memperbaiki kualitasnya, baik dari tekstur gambar maupun ide cerita.
Selain itu, dengan personel Parko Marko yang telah menyebar ke beberapa kota untuk kepentingan studi atau kepentingan lainnya juga menjadi kendala. Kondisi ini membuat koordinasi tak semulus ketika sering bertemu. ”Intinya itu, banyak teman jadi banyak ide. Inspirasi kita juga dari teman. ide kita sering muncul setelah kita sharing terkait komik,” kata Jais. Ia menambahkan, antaranggota memang kerap menghasilkan karya bersama. Satu cerita komik, biasa dihasilkan oleh beberapa orang anggota. Sehingga ada perpaduan antara kreativitas satu anggota dengan anggota lainnya.
Anisaul Karimah(RED:JOGLOSEMAR)
Halamn Asli Copa Dari:

Senin, 30 Januari 2012

Sekarang Kita2 Lagi Pameran di MA Al Islam Jamsaren Bro...





Salam...

Sebelumnya mohon maaf, ruang ini kami pinjam sementara untuk pameran "RUANG KAGET"...

Sebuah pameran dengan konsep membuat kaget dalam ruang, tanpa basa-basi muncul dan menghilang. Terlihat dan tenggelam. Tanpa pamit memberikan kejutan.

Sebelumnya kami benar2 minta maaf...

Jika ada yang tidak berkenan, silahkan muncul sebagai pahlawan memberikan kritik maupun saran. Karena kami sesukanya menghilang, silahkan cari sendiri kotak kontak untuk memberi pesan maupun kritik tajam.

Tapi kami tak begitu kejam, silahkan mencari dan kami berikan sedikit bocoran. Bahwa kami bersembunyi dengan meninggalkan sedikit jejak penasaran....

www.ParkoMarko.blogspot.com
www.facebook.com/ParkoMarko


Tertanda


ParkoMarko Geng

we @ MA Al-Iskam Jamsaren ,...

Senin, 23 Januari 2012

Pameran Sastra dan Komik Awal Tahun, Memaknai Sekitar

Solo-KETIK (komunitas sastra dan jurnalistik) dan ParkoMarko (Komunitas komik) berencana menggelar kompilasi ganas KETIK vs ParkoMarko dengan tema Memaknai Sekitar di awal tahun 2012 ini.

Umumnya karya kompilasi (gabungan) dilakukan oleh beberapa komunitas yang memiliki kesamaan produk seperti sastra dengan sastra atau komik dengan komik. Untuk mengusung gebrakan baru kegiatan ini menghadirkan warna lain yaitu kompilasi sastra dengan komik.

Tidak hanya sekedar mengeluarkan kompilasi dua aliran, dalam kesempatan ini dua komunitas tersebut mengadakan acara beruntun yang akan diakhiri dengan pameran dan apresiasi karya kompilasi, “komik tanpa pameran eksistensinya kurang, begitu pula sastra tanpa apresiasi” ucap jais, salah satu anggota ParkoMarko.

Ketika ditanya mengenai kepastian tanggal pameran dan apresiasi karya, dia mengaku belum ditentukan sampai berkumpul lagi, “Kegiatan akan dimulai tanggal 23 (januari) ini sampai perkiraan februari awal, kepastiannya nunggu ngumpul lagi. Yang jelas tanggal 23 sampai tanggal 28 ini kita TURBA (turun bareng) empat sekolah. Terus tanggal 29-nya kita Fighting, jadi masing-masing dari kita ditantang untuk mendiskripsikan komik dalam bentuk tulisan dan memvisualkan tulisan dalam bentuk komik, kerennya ya menuliskan komik, mengomikkan tulisan.” Ucapnya sambil tertawa.

fb Ketik: Sini

Page ParkoMarko: Sini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...